fakta unik
Awalnya, namanya adalah Burberry, namun perusahaan itu kemudian menggantinya dengan Burberrys setelah makin banyak pelanggan dari berbagai negara di seluruh dunia sering menyebutnya Burberrys of London. Walaupun demikian, nama Burberry masih tetap saja eksis sampai sekarang dan masih bisa terlihat pada berbagai produk lama Burberry.
Thomas Burberry menciptakan gabardin pada tahun 1880. Gabardin merupakan sejenis kain yang paling umum digunakan sebagai bahan pembuatan trench coat (mantel parit). Kain ini tahan air (waterproof) karena bahannya merupakan kain tenun yang sangat erat sehingga jika terkena guyuran hujan tidak akan tembus (perlu diketahui bahwa trench coat awalnya dibuat untuk mantel hujan, bukan sekedar item fashion). Gabardin kemudian dipatentkan pada tahun 1888.
Dengan kesuksesan gabardin, Burberry akhirnya membuka tokonya sendiri di Haymarket, London, pada tahun 1891 – yang sampai sekarang masih ada dan pernah menjadi situs kantor pusat perusahaan Burberry.
Logo Burberry, yang terdapat gambar ksatria yang sedang berkuda, diciptakan pada tahun 1901 dan mengandung kata “Prorsum” yang artinya “ke depan” dan terdaftar sebagai merek dagang atau trademark.
Pada tahun 1911, Burberry menjadi outfitters resmi untuk Roald Amundsen, orang pertama yang telah mencapai Kutub Selatan, dan juga Ernest Shackleton, orang yang memimpin ekspedisi 1914 untuk menyebrangi Antartika.
Pada tahun 1924, sebuah Burberry gabardin jaket pernah dipakai George Mallory pada upaya naas nya di Gunung Everest.
Seorang penjelajah bernama F.G Jackson kembali dikenal karena telah melakukan pemetaan pada area Lingkaran Arktik pada tahun 1897 – dan ia juga memakai Burberry.
Burberry ditugaskan oleh War Office pada tahun 1914 untuk merubah mantel petugasnya sesuai dengan kondisi perang yang kontemporer, sehingga terciptalah yang namanya “trench coat”. Namun, trench coat ini menjadi populer dan banyak digunakan di masyarakat walaupun seusai perang.